tryin to describe

malam itu saya ngajar adekadek seperti biasa sebelum beberapa menit kemudian terdengar ketukan dan suara datar memanggil nama saya.
*toktoktok* " icaaaa ...
sayapun bergegas menuju ruang tamu dan mengintip keluar lewat jendela. saya melihat F berdiri tegap dengan mata panda, bibir sedikit berdarah memandang kosong dinding pintu yang ada di hadapannya. adikku yang paling kecil sangat suka bermain dengannya. therefore, tanpa bertanya dia bergegas membuka pintu setelah ikut mengintip keluar jendela. beberapa saat setelah membuka pintu afifah langsung lari terbiritbirit ke arah saya. tanpa sepatah kata F masuk membawa sekawanan bermata panda dan berdarahdarah. saya dan afifah berlari ketakutan, bersembunyi tapi masih bisa menyaksikan dari jauh F dan sekawanannya memangsa adikadik yang lain. dengan perasaan kaget, takut, sedih berkecamuk ku gendong adikku lari bersembunyi ke lantai 3 yang bentuknya seperti ruang bawah tanah yang sempit dan  sangat tersembunyi. saya menemukan sebuah senapan angin dan lubang di lantainya yang membisakan saya memantau keadaan di bawah. mencoba mengintip dan saya melihat semuanya berubah jadi seperti zombie yang tenang. dan sesuatu menggerakkan tubuh saya untuk membunuh mereka semua. meninggalkan afifah dan melayang layaknya tarzan dengan menggenggam kabel yang entah kenapa bisa membentang panjang didalam rumah sambil mengacungkan senapan angin ke arah mereka yang ternyata tidak mempunyai peluru. dan Alhamdulillah terbangun dengan keringat dingin sebelum mereka memangsa. -,-"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar